KONSEP DASAR PEMROGRAMAN
I. Pengenalan
Komputer adalah mesin yang dapat melaksanakan seperangkat perintah dasar (instruction set). Agar komputer dapat melakukan sesuatu hal, harus diberikan perintah yang dapat dilaksanakannya, yaitu dalam bentuk kumpulan perintah-perintah dasar. Program komputer adalah sekumpulan instruksi yang dikenal oleh komputer dan disusun menurut urutan yang logis untuk menyelesaikan suatu masalah. Bahasa pemrograman adalah bahasa yang dapat diterjemahkan menjadi kumpulan perintah-perintah dasar tersebut. Penerjemahan dilakukan oleh program komputer yang disebut kompilator. Sintaks dari bahasa pemrograman lebih mudah dipahami oleh manusia daripada sintaks perintah dasar.
Namun tentu saja komputer hanya dapat melaksanakan perintah dasar itu. Maka di sinilah peran penting kompilator sebagai perantara antara bahasa pemrograman dengan perintah dasar. Kegiatan membuat program komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman disebut pemrograman komputer. Untuk dapat membuat program komputer, harus dikuasai bahasa komputer. Berbagai bahasa komputer telah diciptakan untuk membantu manusia memprogram komputer. Berdasarkan tingkatannya dikenal beberapa tingkat bahasa pemrograman diantaranya:
a. Bahasa Pemrograman tingkat dasar seperti: Bahasa Mesin, Bahasa Assembley.
b. Bahasa Pemrograman tingkat tengah seperti: Bahasa C, Bahasa FORTH.
c. Bahasa Pemrograman tingkat tinggi seperti: Bahasa Pascal, FORTRAN, COBOL, dan lain-lain.
Bahasa pemgrogram tingkat dasar, sebagai hirarki pertama, disebut juga bahasa generasi pertama, bahasa ini sangat tergantung pada jenis CPU yang dipakai oleh komputer itu. Bahasa ini sangat sulit dipelajari, karena sifatnya yang sangat tergantung pada mesinnya itu 2
(machine dependent). Untuk menguasai bahasa ini, harus dipelajari dan dikuasai teknologi dan arsitektur komputer, matematika diskrit, elektronika, dan lain-lain. Bahasa ini masih menggunakan simbol-simbol yang bersifat mnemonic.
Bahasa pemrograman tingkat tengah, sifatnya sudah lebih mudah daripada bahasa pemrograman tingkat dasar, perintah-perintahnya sudah lebih mudah dibaca sebab sudah menggunakan huruf-huruf.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah bahasa komputer yang sudah mirip dengan bahasa manusia. Perintah-perintahnya sudah dibuat dalam bahasa yang mudah dimengerti manusia, seperti PRINT, WRITE, IF, THEN, ELSE, dan lain-lain.
II. Tahapan dalam Pemrograman
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam pemrograman dengan komputer adalah:
1. Defenisikan Masalah
a. Tentukan apa yang menjadi masalah
b. Tentukan data input yang diperlukan
c. Tentukan output yang diinginkan
2. Buat bagan dan struktur cara penyelesaian
a. Bagan secara global
b. Deskripsikan tugas masing-masing subprogram
3. Pilih Metode Penyelesaian
a. Pilih struktur data dan Algoritma terbaik
4. Pengkodean
a. Pilih bahasa pemrograman yang sesuai
b. Menterjemahkan algoritma ke bahasa pemrograman
5. Mencari Kesalahan
a. Kesalahan sintaks (penulisan program)
b. Kesalahan Pelaksanaan: Semantik, Logika, dan ketelitian
6. Uji dan Verifikasi Program
7. Dokumentasi Program
8. Pemiliharaan Program
a. Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian
b. Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi
Dalam pemrograman terdapat ukuran-ukuran dimana suatu program dapat dikatakan berkualitas, yaitu:
• Sebuah program harus dapat mengerjakan tugasnya dengan benar.
• Dapat melakukan tugasnya secara cepat.
• Tidak menggunakan banyak sumber daya (processor time, memory, disk capasity, network capacity).
• Program mudah dibaca dan dimengerti.
• Proses pembuatan program selesai tepat waktu.
• Adanya kesalahan tidak mempengaruhi bagian program (error locality).
• Mudah pemeliharaannya.
• Sebuah program harus independent dan tidak bergantung pada program lain.
• Mempunyai dokumentasi yang baik.
III. Elemen Dasar Pemrograman
1. Pengenal
Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk suatu perubah (variable), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Aturan yang berlaku bagi suatu pengenal secara umum adalah:
a. Pengenal harus diawali dengan huruf (A .. Z, a .. z)
b. Dapat berupa huruf, angka (0 .. 9) dan karakter garis bawah(_)
c. Tidak boleh menggunakan Spasi
d. Panjang pengenal boleh terdiri lebih dari 32 karakter, akan tetapihanya 32 karakter pertama yang dianggap berarti.
e. Case sensitive atau non Case sensitive tergantung bhs pemrogramannya. Misal C dan C++ adalah case sentitive
2.
2. Tipe data
Data merupakan Bahan mentah yang akan diolah menjadi informasi sehingga dapat dipergunakan oleh user atau pemakai. Tipe data yang biasa digunakan adalah :
1.Tipe Data Dasar : merupakan tipe data primitif yang tidak terstruktur yang didefinisikan oleh bahasa pemrograman. Tipe data dasar dibagi menjadi lima bagian yaitu :
a.Tipe Data Numerik : disetiap bahasa pemrograman dapat dipastikan ada tipe data numerik yaitu menyimpan data berupa angka.
- Integer : merupakan bilangan bulat positif dan negatif
- Subrange : merupakan sebuah subtype dari tipe data integer dan terdiri dari urutan nilai-nilai integer dalam range yang tebatas.
- Floating-point Real : biasa disingkat dan disebut tipe data riil.
- Fixed-point Real : Bilangan fixwd-pont direpresentasikan dengan urutan digit yang mempunyai panjang tetap dengan titik desimal diposisikan ditempat yang diberikan antara dua digit.
- Lain-lain : Tipe data lainnya adalah bilangan kompleks dan bilangan rational.
b. Enumerasi: adalahsuatuurutanlist darinilai-nilaiyang berbeda.
c. Boolean: tipedata untukmerepresentasikanTrue atauFalse.
d. Character: tipedata untukmenyimpanrangkaiankarakter.
e. Internationalization : disebutI18N
2. Tipe Data Terstruktur: merupakan tipe data campuran dari berbagai tipe data dasar, contohnyaarray, record, string, list danfile.
3. TipeData didefinisikan oleh Pemakai: tipe data ini biasanya disebut Enumerasi.
4. TipeData Penunjuk: contoh tipe data penunjuk adalah pointer.
1. 3. Algoritma Pemrograman Yang Baik
Ciri-ciri algoritma pemrograman yang baik adalah:
1. Memiliki logika perhitungan/metode yang tepat dalam memecahkan masalah
2. Menghasilkan output yang tepat dan benar dalam waktu yang singkat
3. Ditulis dengan bahasa yang standar secara sistematis dan rapi sehingga tidak menimbulkan arti ganda.
4. Ditulis dengan format yang mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman
5. Semua operasi yang dibutuhkan terdefinisi dengan jelas.
6. Semua proses harus berakhir setelah sejumlah langkah dilakukan (ada BEGIN-END untuk perulangan, kondisi, dll)
2. 4. Standar Program Yang Baik
a. Standar Pemecahan masalah
Teknik untuk dapat membantu memecahkan masalah antara lain teknik Top Down dan teknik Modular.
· Top Down
Program disusun dari yang paling umum (masalah yang kompleks), kemudian dibagi menjadi masalah yang lebih kecil.
· Modular
Program dipecah menjadi beberapa modul, dan setiap modul menunjukkan fungsi & tugas tunggal.
b. Standar Penyusunan Program
1. Kebenaran logika dan penulisan.
Program yang disusun harus memiliki logika dalam pemecahan masalah. Program yang dibuat harus memiliki ketepatan, ketelitian dan kebenaran sehingga menghasilkan program yang baik.
2. Waktu penulisan dan eksekusi program.
Programmer harus dapat menentukan batas waktu minimum dalam penulisan program, untuk mendapatkan kecepatan eksekusi yang maksimum.
a. Contoh Logika pengujian yang tidak baik karena pengujian yang berulang-ulang sehingga waktu eksekusi tidak efisien:
IF item = nilai1
instruksi1
Endif
IF item = nilai2
Instruksi2
Endif
IF item = nilai3
instruksi3
Endif
b. Contoh Logika pengujian yang baik sehingga waktu lebih efisien:
IF item = nilai1
instruksi1
ELSE IF item = nilai2
instruksi2
ELSE IF item = nilai3
instruksi3
ENDIF
ENDIF
ENDIF
c. Contoh susunan baris program yang tidak baik
n := 1;
while n <=50 do
Begin
item (n) := A*B/C+D-E+n;
n := n + 1;
Readln;
End;
d. Contoh susunan baris program yang baik
n := 1;
Hasil := A*B/C+D-E+n;
while n <=50 do
Begin
item (n) := Hasil + n
n := n + 1;
Readln;
End;
3. Perawatan dan pengembangan program.
Penyusunan program harus mempunyai sifat kesederhanaan dan kejelasan dari program
4. Ekspresi penggunaan memori.
· Penggunaan tipe data yang cocok
· Hindari penggunaan variabel berindeks yang berulang
5. Kemudahan merawat dan menggunakan program.
Program mempunyai struktur pemrograman yang baik, Struktur data yang jelas, dan dilengkapi dengan dokumentasi.
6. User friendly
Program harus memiliki fasilitas yang memberikan kemudahan bagi user untuk pengoperasian, seperti menu tampilan yang informatif, pesan-pesan, dll.
7. Portabilitas
Bahasa pemrograman dan program yang disusun sebaiknya bisa dipakai pada berbagai tipe computer yang berbeda-beda dan berbagai jenis system operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar